Minggu, 02 Desember 2012

Dear My Sons This Heavent...

Kembali air mata menetes..
Mengingatmu sungguh membuatku terbelenggu dalam rindu..
Tak kutemui lagi kau disampingku...

Tuhan...jangan pernah...
Air mataku menjadi penghalang untuk senyumnya disampingmu...
Untuk kebahagiaanya yang abadi si syurgamu...
Untuk semua keabadian yang telah dia rasakan atas kuasamu...

Aku...hanyalah manusia lemah tuhan...
Tapi bukan berarti aku akan menyerah...
Akan aku tebus dan akan aku lawan..apapun
Agar senyum anaku disana akan tetap ada...dan tak terhenti..

Karena hanya dekatmulah Tuhan...
Anaku bisa tertawa bahagia dalam keabadian surgamu..
Tak ada sakit...tak ada yang terabaikan..
Dan tak ada yang bisa menyakitinya...

Tetaplah tenang disana nak...
Berbahagialah...tunggu ma2 dan pa2 disana..
Insya alloh tuhan akan kembali mengumpulkan kita dalam surganya
Amin...
Commemorating 40 Days departure of my son ... "Fazio Raditia Ramadhan" and though the tears would not stop to drip .. for your loss ..
Miss u my dear.."

Selasa, 27 November 2012

KENYATAAN DALAM PERAN

Apapun warnanya...
Apapun kekuatanya...dan seberapa besarpun untuk bertahan...
Jika sudah tersakiti dan terluka...
Dia akan menetes haru...itulah mataku..

Mencoba bangkit dalam luka dalam dan sakit...
Terpuruk sakit dan tetap tak bisa bangkit...









Kuhanya perlu waktu sedikit untuk bisa bersabar..
Tak perlu sakit dibalas sakit..karena biarlah tangan tuhan yang membalasnya..
Tetaplah tenang dalam pelukan tuhan nak..
Jangan hiraukan siapa yang menjalankan peran...

Karena setiap kisah akan ada akhirnya...
Mata kita tidak bisa mengetahuinya pun tangan tuhan akan tetap membingbing kita..








dear son ... do not grieve at all .. you never quite know what you can see there ... and pretty god let the courts decide ...

Senin, 26 November 2012

WITH YOU

Mengingatnya kembali dalam kenangan...
Disela kesibukan pekerjaan...slalu ada detak jarum jam yang membuatku terpaku dalam kelu...
Berlahan tapi pasti..ku buka handphone kupandangi foto tak ada gerak...
Lembar demi lembar aku pandangi semakin ku teriak dalam penat setan yang menggoda...

Malaikat kecilku...
Dulu tanganmu selalu mengepal penuh gerakan nan lincah...
Matamu bulat terpancar indah
Kaki mungilmu tak henti hentakan ceria...

Tapi kini...
Semua foto tertatap kaku...
Bola matamu sayu berlahan terus menutup..
Kakimu tak lagi terhentak yang ada lunglai kaku..
Tanganmu tak lagi mengepal yang ada terikat lemah..

Tuhan...
Cobaan ini berat dipundaku..
Lelah di hati dan Jiwaku..

Akankah kau percayakan kembali padaku???
Pengganti yang lebih baik dari yang terbaik yang pernah kau beri..
Sabar adalah waktu yang tak pernah ada batasnya...
Iklas adalah ruang rasa yang luas tanpa batas...

Setan menggodaku...menari indah mencari celah untuk menjatuhkanku...
Tak kala aku mengingatnya...
Semua penuh sesal,penuh salah dan tak pernah bisa enyah...

Kembali setan membawaku dalam andai-andai yang semakin menyudutkanku...
Menjatuhkanku dalam titik terendah kesedihanku..
Membawaku dalam jurang keterpurukan...
Jangan berdesih nak...

Ma2 hanya butuh sedikit waktu untuk bangkit..
Untuk hilangkan rasa sakit..
Untuk kalahkan setan yang terlanjur membawa dalam titik kesedihan..

Jauh dilubuk hati..hanya inilah caraku bisa ungkapkan bahwa "Didalam hatiku kini menanggung rindu"...

For you my little angel ..
Never blame the mother for this flavor ... without being asked uninvited ... for mama still alive guess it will always be there ..




Jumat, 23 November 2012

B U K A N A K U

Kembali titik terendah menyeretku ke dalamnya kesedihan...
Kembali...

Kumemutar memory...berkecamuk dalam dada dan pikiran..
Mungkin haruskah ku akhiri...dengan menyerah karena lelah..
atau sebaliknya...

Ketika...
Kumengenangmu dalam maya...tak bisa ku sentuh ataupun ku dekap..
Logikaku berontak tak kuat menahan kenyataan..
Ingin ku akhiri...
Tapi apa pasti setelah ku akhiri ku akan melihatmu...
Bersamamu...
Atau malah kau akan membenciku..mengabaikanku..dan kembali meninggalkanku...

Kembali ku coba menepis..melangkah beriring dan berarah...meskipun gontai dan terseok lunglai...
Berharap hal yang sama...bertemu karena takdirmu...
Senyum namun pahit kembali aku tebar....mencoba kembali memakai kedok demi sebuah peran...
ya..mungkin inilah aku sekarang...

Ku akui...
Ketika ku tersenyum manis....Itu BUKANLAH AKU...
Peran itu aku mainkan..tapi tidak membuat lukaku sembuh...
Ku akui...
Kenyataanya aku setiap saat menangis pilu penuh keluh...
Penuh jerit pilu...dan menyerah...


Ya selamanya peran itu akan aku mainkan...
Bertahan hanya agar tetap senyumnya slalu ada di bibir mungilnya...
Cukup...
Aku yang bersedih..menjerit pilu..
Bermain dalam peran yang berbeda..



Deepest hopes :
But hopefully understand my little angel .. I'm struggling to remain sincere to see him smiling in his heaven ... special for my son who is always in my heart ..


Rabu, 21 November 2012

RUMAH ITU...

Terkadang Penuh Harap...
Penuh Cemas..
Penuh Sakit..
Penuh Keluh..
Penuh Duka dan Nestapa...


Ya.. gedung kokoh itu adalah sebuah keajaiban bagi mereka yang bisa...
Melepas sakit..
Perih..
Luka..dan menyambung kehidupan...

Tapi bagiku...
Penuh Luka..Nestapa dan Perih..
Tak mengenal kecil..kuat ataupun tangguh..
Tergolek bahkan terkulai lemah dan menyerah...

Beribu tangis pecah disana..
Beribu sesal terucap disana..
ya..disanalah Rumah sakit tempatku meggantungkan sejuta harap untuk malaikat kecilku...
Tempatku menangis pilu berharap uluran tanganmu..
Tempat dimana semua harapanku hancur terpatri kelu...

Tak kala semua kembali pada ketetapanmu...
Berjuta pasang mata memandang miris pada kami yang rapuh...
Tergetak wajah penuh kaku tak berdaya...

Itulah akhir harap dan mimpiku...terpasung dalam bangunan megah yang penuh dengan Sepi jerit pilu...
Rumah itu..takala ku mengingatnya menyakitkan..
Waktu berputar..rodapun ikut beriring..

ya tgl 27 Oktober 2012 tangisku pecah...
Hatiku tersayat penuh darah..
Harapku terhenti dengan kenyataan..
Mata nanar menahan sakit akan jerit..

Logikaku tak terima dia terbujur kaku..
Berharap inilah hanya sebuah mimpi..
Tapi semua tak kunjung dalam khayalku..
yang ada hadir dalam nyataku..

24 Hari ku lalui derita itu
Tanpa berkurang sedikitpun jerit pilu karenya..
Tapi..di rumah itu..berjuta harap masih tertanam di dalamnya..
Jerit pilu setiap detik masih terdengan hampa karenanya..

Rumah itu tak akan terhenti dari duka dan nestapa..
Selama kehidupan masih berputar..
Dan disanalah semua berharap akan keajaibanmu Tuhan...










Kamis, 15 November 2012

Tak Tergantikan...

Gerak jemari tanganmu tak kutemui lagi...
Disudut kursi, tempatmu biasa menanti...
Dengan candamu..dengan senyumu..
Lelah dan capek hilang dipundaku...

Senyumu, kecerianmu adalah kekuatanku..
Meskipun kini hanya rapuh, sakit dan perih yang tersisa...
Manakala tak kutemui lagi...sudut kursi yang biasa tempatmu menanti kini kosong berbalut sepi..
Ingin kuteriak..meracu penuh keluh..kemana kau pergi? kenapa kau pergi? dan kenapa gak pernah kembali???

Tak ada yang bisa menjawab kecuali derai air mata di sudut kelopak mata  yang memaksa keluar... 

Inikah suratanku...inikah takdir hidupku..
kehilanganmu sungguh membuatku sakit tak terperi...
Kehilanganmu...membuatku Rapuh dalam rasa
Kehilanganmu...membuatku kelu dalam asa..
Kehilanganmu...membuatku penuh dengan tangis air mata...
Kehilanganmu...menghancurkan semua akal logika...
Kehilanganmu...membuatku memilih untuk hidup sendiri dalam sepi...

Meskipun kini ku tau kau telah bahagia di surganya...

Caraku...memilih untuk menjauh dari keramaian...
Terpasung dalam sepi membuatku bebas mendekapmu dalam kenangan...
Menari pikiranku...melayang jauh mengenangmu dalam ingatan..
Pekat,dekat dan kuat melekat tak mau enyah...

Kutundukan kepala, merenungku dalam sesal..
Andai kutau kau akan pergi secepat ini...mungkin...
Tak akan pernah sedikitpun aku akan tinggalkanmu...
Tak akan aku biarkan orang orang mencium gemas karenamu...

Dan...

Tak akan pernah aku ijinkan siapapun untuk merampas engkau dari gendonganku...
Tak akan pernah aku pentingkan egoku dan menyampingkanmu...


Arrrhhhhhhhhhhhh.....setan selalu merasuki pikiranku..
Padahal ku tau engkau telah bahagia di syurganya...

Harapanku..padamu tuhan sang pencipta kehidupan...
Kelak kau ijinkan kami untuk berkumpul kembali dalam syurgamu yang abadi..amin..
(Hope now, later and forever until death to pick me up)

Dedicated for my beloved Sons Z1O
Diruang rindu terdalam....
 




Permataku Yang Hilang...

Dear My Alloh....

Terasa perih mencengkram kembali hati dan bhatinku...
Takala ku ingat permataku yang telah tiada..
Merajam bagai pedang menusuk bagai sembilu ke jantung dan ulu hatiku...

Yailahi...inilah ketetapan takdirmu...
Kau ijinkan aku menjadi seorang ibu hanya beberapa saat, sekejap..sepintas bagai mimpi namun begitu indah
Tak kala terlahir putra kami yang sangat tampan dan kami tunggu2...
ya..dialah permataku yang ku berinama "Fazio Raditia Ramadhan"...

Dalam dentingan hari begitu indah kulalui bersamanya...
Meskipun kami harus terpisah jarak dengan belahan hatiku..yaitu suamiku..tapi tidak membuat kebahagian itu berkurang sedikitpun...

Hari berlalu terus kujalani dengan semangat dan cinta kasih yang tercurah untuk buah hatiku Z1O..
ya..panggilan kasih itu aku sematkan untuk jagoan kecilku...
Kasih yang tercurah begitu indah ketika kami bertiga bisa berkumpul atas ijinmu..aku..suamiku..juga si ucrit Zio..ya itu kebahagian yang tidak ternilai dalam kebersamaan kami..

Berbagai macam slalu kupersembahkan yang terbaik untuknya..semua kewajiban kami sebagai orang tua pada saat dia terlahir sudah kami tunaikan...
Tak terlintas dalam pikiranku jika waktu yang begitu sempurna (tepat sesuai dengan ketentuan menurut agama yang kami percayai) mengenai kekahan,cukur rambut,memberi nama dll telah kami tunaikan...bahkan tidak bermaksud sombong kami rayakan kebahagian itu dengan meriah dengan tujuan tak lain hanya ingin memberikan yang baik dari yang terbaik untuk putra pertama kami...

Itulah sekilas mengenai anaku...

Kini semua tinggal kenangan yang indah...

Tuhan cinta kasihmu pada anaku begitu indah dan nyata..
Dia sakit tapi tak terlihat seperti orang sakit..
Tidak ada rewel, tangis ataupun jeritan pilu dari mulut kecilnya...

Sampai dokter memponis anaku terinfeksi virus  Pseudomonas Aeruginosa this bachteri name wich infected my child...
Lidahku kelu..tangisku pecah... menjeritku dalam tangis yang bergulat dengan waktu..sosok suamiku yang ku anggap kuat,tegar,tak pernah dia tunjukan tangis slama mendapingiku akhirnya rapuh...tumbang dan ambruk..
Berjuangku dalam harapan yang maxsimal...berharap tuhan menyembuhkan anaku dan mengijinkan zio untuk tetap berada di samping kami..."papa&mama" nya...

Tapi tuhan tak mengijinkan rencana kami..tuhan lebih menyayanginya...sampai pada batas maksimal yang aku dan suamiku lakukan akhirnya anaku meninggal...

Ya dia pergi menghadap sang pencipta dalam syurganya...dan tidak akan pernah kembali..
Dia pergi pada usia 2.5 bulan...Tuhan mengambilnya dengan sempurna tanpa sakit...dia tertidur dengan tenang..dengan sebuah senyum manis di bibirnya sebagai tanda perpisahan untuk kami "papa&mama"...
Kupercaya senyumnya adalah kebahagiannya yang ingin dia tunjukan untuk kami..bahwa syurganyalah yang telah membuatnya damai dalam cinta kasih tuhan yang sempurna daripada yang kami berikan...

Selamat Jalan Anaku "Zio" semoga kau tenang disana...doa mama&papa takan pernah terputus untukmu..semoga kelak tuhan mengijinkan kita berkumpul bersama dalam syurganya...amin...

Dedicated to my beloved sons : Fazio Raditia Ramadhan
Lahir : Di Ciamis Tgl 09 Agustus 2012 , Rumah Sakit Permata Bunda via Saecar jam 20.20 Wib
Meninggal :  Pada Tanggal 27 Oktober 2012, Di Ruang ICU Rumah Sakit Siloam Lippo Cikarang Jam 14.55 Wib 

Terimakasihku kupersembahkan  untukmu yang telah mengasihi anaku :
1. Dr. Evi Rokhayati. SpA (Budhe trimakasih atas cinta kasihmu..saran2 dan ide2 cemerlangmu)
2. Ibu dan keluarga besarku (Nenek,kakek,wawa,bibi,kakak Rafly atas cinta kasihmu yang tulus)
3. Keluarga mbah uti dan eyang akung (Atas doa2nya)
4. Buat sahabatku Mba Evi Aplianie (Trimakasih atas informasi dan kasih sayank yang tercurah)
5. Segenap jajaran Dokter dari Rs Mitra Keluarga Cikarang & Rs. Siloam Lippo Cikarang